Apakah Anda tahu bahwa makanan yang sering membuat kita ‘lapar mata’ seperti piza, kentang goreng, donat dan es krim adalah makanan yang sering digunakan sebagai alasan pada penelitian untuk orang – orang yang tidak dapat mengikuti program manajemen berat badan dengan ketat, walaupun sudah mengetahui efek buruk junk food atau ‘makanan sampah’ terhadap kesehatan? Pada kenyataannya, beberapa orang mungkin tidak ingin mencoba untuk menurunkan berat badan karena mereka berpikir bahwa mereka tidak mampu menghindari kebiasaan makan junk food
Tidak ada yang senang mengalami kegagalan. Tetapi apakah masih ada kesempatan untuk tetap mengkonsumsi makanan manis atau makanan berlemak yang disukai dengan tetap melakukan program manajemen berat badan yang ketat? Sebuah penelitian yang telah di publikasikan menyatakan bahwa masih ada kesempatan untuk melakukan hal tersebut, dimana dapat juga menjelaskan mengapa orang yang tetap mengikuti program Isagenix untuk jangka panjang dapat melihat bahwa rasa ‘lapar mata’ mereka berkurang dari waktu ke waktu.
Para peneliti dari Temple University, Pennington Biomedical Research Center, University of Colorado dan Washington University, melakukan penelitan bersama – sama mengenai efek dari asupan rendah karbohidrat ataupun rendah lemak. Pada akhir dari penelitian yang dilakukan selama dua setengah tahun, para peneliti menemukan bahwa kedua kelompok mengalami berkurangnya rasa ‘lapar mata’ dari asupan makanan yang dibatasi.
Peserta penelitian tersebut yang berjumlah 270 orang pria dan wanita yang mengalami obesitas, mengikuti sesi kelompok secara teratur dimana mereka dibimbing untuk tetap pada pola makan mereka. Mereka mengisi kuestioner mengenai berapa sering mereka merasa lapar, terhadap tipe makanan apa, makanan apa yang mereka pilih untuk makan dan bagaimana selera makan mereka. Kelompok rendah kalori secara signifikan merasakan berkurangnya rasa ‘lapar mata’ mereka terhadap karbohidrat dan zat tepung, demikian pula dengan berkurang seringnya keinginan akan makanan manis dan fast food (‘makanan cepat saji’). Dan juga, keinginan untuk makanan yang mengandung kadar karbohidrat yang tinggi dan gula yang tinggi berkurang. Demikian pula, kelompok rendah lemak yang mengalami pengurangan rasa ‘lapar mata’ terhadap makanan dengan kadar lemak yang tinggi dan karbohidrat yang tinggi yang telah dibatasi secara ketat di dalam asupan makanan mereka.
Protein mampu menjaga rasa kenyang lebih lama
Karena kelompok rendah lemak mengkonsumsi kalori yang lebih rendah daripada kelompok rendah karbohidrat, tidaklah mengejutkan bahwa kelompok rendah karbohidrat kurang merasakan rasa lapar. Atau, dapat juga dikarenakan asupan protein yang lebih tinggi pada kelompok rendah karbohidrat, dimana protein diketahui mampu menjaga rasa kenyang lebih lama – dan kita ketahui pula bahwa IsaLean Shakes dengan kadar protein yang tinggi bekerja dengan prinsip yang sama.
“ Melakukan pembatasan dari tipe makanan tertentu selama makan mengurangi keinginan dan selera akan makanan yang telah dibatasi.”
Penelitian ini menunjukkan bahwa pria memiliki penurunan yang lebih besar akan keinginan terhadap makanan yang tinggi lemak, selain berkurangnya rasa lapar keseluruhan yang lebih besar, sering munculnya rasa lapar, keinginan untuk makan sebagai respon dari melihat atau mencium aroma makanan dan juga pemikiran terhadap makanan. Menariknya, ditemukan pula perbedaan jenis kelamin terhadap keinginan dan selera akan makanan. Penulis mencatat bahwa hal ini telah ditunjukkan sebelumnya: pria obesitas cenderung memilih makanan seperti piza dan kentang goreng, dimana wanita obesitas lebih memilih makanan seperti kue dan donat.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan, walaupun tidak dicatat sebagai hasil penelitian, adalah bagian dimana rancangan penelitian dan alasan potensial dari keberhasilan para peserta adalah mereka menghadiri pertemuan kelompok secara teratur dimana mereka saling berdiskusi mengenai program mereka dan kepatuhan terhadap pola makan mereka. Hal ini mungkin merupakan petunjuk adanya keunggulan jika ikut serta di dalam kelompok dimana makanan dan kesehatan didiskusikan. Orang – orang mungkin berpikir bahwa diri mereka sendiri yang akan bertanggung jawab terhadap makanan mereka, sementara dukungan kelompok mungkin membantu beberapa orang untuk tetap pada jalurnya untuk mencapai tujuan dari penurunan berat badan.
Jadi, bagaimana cara yang terbaik untuk tetap pada suatu program, secara konsisten mengurangi berat badan dan pada akhirnya mencapai berat badan yang diinginkan? Tetap disiplin – pada akhirnya lambung Anda akan belajar untuk tidak mengingini makanan yang menyebabkan kegagalan seperti makanan tinggi kalori yang kaya lemak atau karbohidart. Dan sedikit bantuan dari jaringan pertemanan Anda (sebagai contoh melalui Facebook) untuk tetap menjaga Anda selalu berada di jalur yang sama untuk perjalanan yang panjang.
Referensi: Martin CK, Rosenbaum D, Han H et al. Change in food cravings, food preferences, and appetite during a low-carbohydrate and low-fat diet. Obesity (Silver Spring) 2011;19:1963-70. doi:10.1038/oby.2011.62
#laparmata #junkfood #protein #lifestyle #isagenix #ibc #isabodychallenge #celfitbali #celfitindo #celfitindonesia #celfitjakarta #celfit #celebrityfitnesslipposunset
#celebrityfitnesslippoplazasunset #celebrityfitnessindonesia #transformation #healthylifestyle #healthyeating #stress #diet #dieting #dietplan #dietfood #stressed #stressrelief #antioxidants #antiaging #weightloss #turunberatbadan #wheyprotein #solutiontotransformlives #startyourlife #shake #proteinshake #diet #cbmeals #healthyfood #balidietcatering #dietbali #cateringsehat #cateringbali #bulking #cutting #bodycontest #dietfood #dietplan #dietcoach #makanansehat #cateringenak #salad #saladbuah #saladsegar #saladBali #healthyfood #fitnessfirst #ff #caffeine #kafein #coffee #kopi #tea #teh #greentea #tehhijau #slimmingtea #slimming #detox #muscle #fatloss #musclegain #bodyfat #visceralfat
Comments