Menghilangkan Perut Gendut dan Menyehatkan Telomere
- Reinaldo Handaya
- Feb 14, 2018
- 4 min read
Updated: May 6, 2018
Jika salah satu resolusi awal tahun Anda adalah menghilangkan perut gendut dan mendapatkan bentuk tubuh yang ideal – yang sudah seharusnya – lalu kenapa Anda tidak menambahkan ‘mengurangi stres’ di dalam daftar? Sayangnya, makan makanan manis dan berlemak menjadi makanan utama kita untuk mengurangi stres berkepanjangan.

Selain dari ketegangan mental yang disebabkan oleh stres berkepanjangan, hormon stres seperti kortisol dan kebiasaan makanan yang buruk juga meningkat jumlahnya dan berhubungan dengan peningkatan visceral fat. Perut yang gendut bukan hanya tidak sedap dipandang saja, tetapi juga berhubungan dengan stres oksidatif, inflamasi, pemendekan telomeres dan meningkatnya risiko penyakit kronis.
Sebuah penelitian yang telah dipublikasikan di Journal of Obesity menyarankan untuk mengkombinasikan suatu tehnik yang mudah yaitu makanan secara berhati-hati dengan manajemen stres dimana dapat mengurangi jumlah kortisol dan juga terhadap lemak di perut. Menariknya, suatu sub penelitian juga menemukan bahwa berkurangnya jumlah kortisol dihubungkan dengan peningkatan aktivitas enzim telomerase yang dibutuhkan untuk mengembalikan panjang telomeres.
Pada penelitian awal, peneliti dari University of California, San Francisco, mengacak 47 wanita yang ikut dalam penelitian ini berdasarkan kategori stres berkepanjangan, berat badan berlebih dan obesitas menjadi kelompok yang makan secara berhati-hati atau kelompok kontrol. Ditemukanlah bahwa wanita yang ikut dalam kelompok yang makan secara berhati-hati mempunyai kesadaran tubuh yang lebih baik dan berkurangnya sekresi kortisol, stres berkepanjangan dan abdominal fat. Para peneliti juga menemukan bahwa wanita dengan pengurangan kortisol atau stres yang lebih besar memiliki penurunan lemak perut yang lebih besar juga.
Kelompok yang makan secara berhati-hati juga menunjukan penurunan yang signifikan pada jumlah kortisol setelah bangun tidur di pagi hari, dimana secara umum hormon akan mencapai puncaknya pada orang yang menderita stres berkepanjangan di pagi hari. Kelompok ini terjaga berat tubuhnya, sementara di kelompok kontrol tidak terdapat penurunan jumlah kortisol dan bertambah berat badannya.
Makan secara berhati-hati
Tanpa menggunakan resep diet apapun, semua wanita yang ikut dalam penelitian mengikuti 1 sesi dasar dari diet yang sehat dan oleh raga. Kelompok yang makan secara berhati-hati terus mengikuti praktek makan secara berhati-hati dan secara teratur dilatih untuk memperhatikan perasaan lapar yang muncul, ‘lapar mata’, rasa kenyang dan rasa terpuaskan juga tehnik pengurangan stres.
Wanita di kelompok ini menghadiri pelatihan itu seminggu sekali selama 9 minggu dan 7 jam meditasi selama 6 minggu. Selama penelitian, mereka diminta untuk mengikuti latihan meditasi selama 30 menit dan memilih makan secara berhati-hati setiap harinya.
Para peneliti mengukur kadar stres psikologis sebelum dan sesudah penelitian menggunakan metode survei yang telah ada dikombinasikan dengan pengukuran kadar kortisol dan lemak. Para peneliti sedang mencari perubahan yang terjadi pada berat badan secara menyeluruh dan lemak perut bagian dalam serta perubahan sekresi kortisol tak lama setelah bangun tidurdi pagi hari.
Kortisol menyebabkan perut gendut dan memperpendek telomeres
Pada sub penelitian, yang telah dipublikasikan di Psychoneuroendocrinology, dengan menggunakan penelitian dan subjek wanita yang sama, dilakukanlah penggukuran aktivitas telomeres sebelum dan sesudah pelatihan. Wanita yang mengikuti pelatihan, berkurang stres nya dan juga berkkurang lemak perutnya, menunjukan peningkatan aktivitas telomeres yang lebih besar. Ditemukanlah hubungan antara fungsi telomeres dan berkurangnya gula darah.
“Perbaikan stres, pola makan dan metabolisme tubuh mungkin berperan pada peningkatan aktivitas telomeres”
Pelaku yang memilki efek merusak pada stres berkepanjangan pada tubuh adalah hormon kortisol, yang meningkat dengan peningkatan kadar stres. Pada sekresi normal kortisol dimana juga merangsang efek respon tubuh – seperti pada saat kemampuan berlari yang meningkat pada saat bahaya – efek kebalikannya akan muncul jika kadar kortisol meningkat terus menerus. Hal ini menghasilkan reaksi berantai dimana asam lemak akan tertimbun di daerah perut dan menjadikan perut gendut. Peningkatan kadar kortisol yang terjadi terus menerus akan menekan telomeres, sehingga terjadilah pemendekan telomeres dan mempercepat penuaan sel.
Isagenix dan Stres
Sistem Isagenix telah memperlihatkan suatu cara yang efektif untuk mengurangi bencana perut gendut melalui Cleanse Days dan Shake Days. Konsumsi sedikit kalori pada Cleanse Days menggunakan Cleanse for Life akan membantu merangsang pembakaran lemak dan detoksifikasi sementara di Shake Dayskombinasi shake pengganti makanan yang tinggi protein dengan pola makan sehat akan memberikan gizi yang maksimal dan menjaga otot tetap sempurna.
Sebagai tambahan, Ionix Supreme, suatu minuman dengan adaptogen yang meningkatkan kemampuan tubuh menghadapi stres dan tetap berada di puncak stamina. Adaptogen didapat dari tumbuhan yang dapat meringankan respons stres, mengurangi efek buruk dari hormon stres seperti kortisol pada beberapa sistem tubuh seperti sistem saraf dan sistem imunitas tubuh.
Jangan biarkan stres menguasai Anda dan jauhkan malapetaka dari tubuh. Selain itu, pelajari tehnik makan secara berhati-hati dan cara-cara mengusir stres yang lain, perbaiki pola tidur dan makan makanan yang kaya akan gizi seperti buah dan sayuran, seperti produk-produk Isagenix untuk tetap tenang dan damai.
Referensi:
Daubenmier J, Kristeller J, Hecht FM et al. Mindfulness Intervention for Stress Eating to Reduce Cortisol and Abdominal Fat among Overweight and Obese Women: An Exploratory Randomized Controlled Study. J Obes 2011;2011:651936. doi: 10.1155/2011/651936
Daubenmier J, Lin J, Blackburn E et al. Changes in stress, eating, and metabolic factors are related to changes in telomerase activity in a randomized mindfulness intervention pilot study. Psychoneuroendocrinology 2011. doi: 10.1016/j.psyneuen.2011.10.008
#laparmata #junkfood #protein #lifestyle #isagenix #ibc #isabodychallenge #celfitbali #celfitindo #celfitindonesia #celfitjakarta #celfit #celebrityfitnesslipposunset
#celebrityfitnesslippoplazasunset #celebrityfitnessindonesia #transformation #healthylifestyle #healthyeating #stress #diet #dieting #dietplan #dietfood #stressed #stressrelief #antioxidants #antiaging #weightloss #turunberatbadan #wheyprotein #solutiontotransformlives #startyourlife #shake #proteinshake #diet #cbmeals #healthyfood #balidietcatering #dietbali #cateringsehat #cateringbali #bulking #cutting #bodycontest #dietfood #dietplan #dietcoach #makanansehat #cateringenak #salad #saladbuah #saladsegar #saladBali #healthyfood #fitnessfirst #ff #caffeine #kafein #coffee #kopi #tea #teh #greentea #tehhijau #slimmingtea #slimming #detox #muscle #fatloss #musclegain #bodyfat #visceralfat
Comments