Ketika berbicara mengenai protein; jenis, jumlah dan waktu pemberian merupakan hal penting yang perlu diperhatikan. Penelitian menunjukkan bahwa whey protein merupakan jenis protein yang terbaik, jika bukan yang terbaik, sumber protein yang digunakan setiap hari secara teratur untuk memenuhi rasa lapar secara maksimal, produksi panas tubuh dan pembentukan protein otot. Untuk mendapatkan manfaat yang terbaik, penelitian menyarankan menggunakan protein 20 – 40 g setiap makan dan setelah melakukan latihan berat.
Lalu bagaimana jenis whey protein? Konsentrat, isolat, hidrolisat – apakah yang satu lebih baik daripada yang lain? Beberapa orang mengatakan bahwa jenis yang satu lebih baik daripada yang lainnya dan yang lainnya bahkan tidak dibutuhkan untuk tubuh. Mari kita pecahkan masalah ini melalui ilmu pengetahuan.
Komponen Protein, Daya Serap dan Bioavailabilitas
Sebelum berbicara mengenai jenis whey protein mana yang terbaik, penting untuk mengetahui bagaimana protein bekerja di tubuh setelah di konsumsi, dan mengapa whey protein lebih baik daripada protein tipe lainnya. Efek nutrisi dari protein yang diberikan untuk tubuh tergantung pada profil asam amino, tingkat penyerapan dan bioavailabilitas asam amino pada saat berada di dalam tubuh.
Salah satu alasan mengenap whey protein lebih baik daripada protein tipe lainnya adalah karena mengandung asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mendukung pertumbuhan dan juga pemeliharaan jaringan otot yang optimal. Whey merupakan protein yang lengkap, dimana maskudnya whey mengandung semua asam amino esensial (yang tidak dapat dibuat oleh tubuh).
Terutama utnuk pembentukan otot, whey protein secara alami mengandung asam amino rantai cabang (BCAA) dalam persentase yang lebih tinggi termasuk leusin, yang berperan besar dalam pembentukan protein otot.
Karena whey protein merupakan sumber asam amino sitein dan metionin yang mengandung mineral sulfur yang baik juga untuk sistem imunitas. Sistein dan metionin diperlukan untuk membentuk glutation, yang melindungi DNA dari kerusakan selama pembelahan sel dan memelihara kadar antioksidan di dalam tubuh.
Setelah protein di konsumsi, proses berikutnya adalah pencernaan. Whey protein mudah dan cepat dicerna dan diserap. Hasilnya, asam amino akan lebih cepat tersedia dan dipergunakan untuk membantu pertumbuhan otot serta perbaikannya dibandingkan dengan protein dari sumber lain seperti kacang kedelai (soy).
Aspek lain yang perlu dipertimbangkan ketika memilih protein yang terbaik adalah nilai biologi (Biological Value/BV), yang mengurukur berapa banyak protein yang dapat dipergunakan oleh tubuh. Sebagai contoh, sebutir telur memiliki BV 100, artinya 100% asam amino telur akan dipergunakan oleh tubuh untuk membentuk atau memelihara jaringan. Whey protein memiliki BV tertinggi dibandingkan protein lain yaitu 104.
Apapun jenis whey protein, manfaat diatas masih tetap ada. Hanya terdapat sedikit perbedaan sebagai berikut:
Whey protein konsentrat mengandung sekitar 80% protein selain sedikit lemak, mineral dan laktosa. Karena lebih lengkap, whey protein konsentrat biasanya memiliki lebih banyak komponen bioaktif dan protein sebagai tambahan manfaat dari jenis konsentrat. Konsentrat paling cocok untuk dipergunakan sebagai pengganti makanan (sebagai contoh: IsaLean Shake) untuk mendapatkan manfaat yang lengkap.
Whey protein isolat adalah fraksi protein yang terisolasi dari whey protein konsentrat yang memberikan 90% atau lebih – sehingga menjadi sumber protein yang paling murni. Beberapa orang percaya whey protein isolat adalah yang terbaik karena kemurniannya. Sementara kemurnian merupakan suatu atribut yang positif, tetapi whey protein isolat tidak mempunyai kelebihan lain karena komponen bioaktif dan protein terpecah pada saat proses pemurnian. Whey protein isolate biasanya digunakan pada produk yang fokus pada pembentukan otot untuk para binaragawan dan dipergunakan juga pada makanan ringan dan makanan pengganti dalam bentuk batangan.
Whey protein hidrolisat adalah whey protein yang telah mengalami proses pencernaan dahulu, dimana rantai panjang dari asam amino mirip dengan yang ditemukan pada jenis isolat dan konsentrat dipecah menjadi asam amino yang berdiri sendiri. Hal ini terjadi pada tubuh selama proses pencernaan. Karena whey protein hidrolisat telah dicerna sebelumnya, diduga akan lebih cepat di serap dan asam amino akan lebih cepat dilepaskan ke aliran darah, yang akan menyebabkan pembentukan protein otot ketika menggunakan whey protein hidrolisat setelah berolah-raga. Oleh karena hal ini, whey protein hidrolisat banyak digunakan sebagai suplemen binaragawan. Tetapi penelitian menujukkan bahwa pencernaan yang cepat tidak berarti penyerapan juga cepat. Dan juga, hidrolisat mempunyai rasa yang lebih pahit, yang menyebabkan penggunaan pemanis dan perasa yang lebih banyak. Dan dengan jenis isolat, pemecahan asam amino akan menyebabkan berkurangnya fungsi protein pada sistem imunitas dan juga jumlah antioksidan di tubuh dibanding dengan jenis konsentrat.
Variasi jenis protein memberikan atribut yang positif – yang satu lebih lengkap dan mempunyai bioaktif yang lebih banyak, yang satu memiliki persentase protein yang lebih tinggi dan yang lainnya telah dicerna sehingga penyerapan asam amino lebih cepat. Pada dasarnya: ketiga jenis whey protein dapat membantu menurunkan berat badan dan memeliharanya, pembentukan otot dan penyimpanannya, dan manfaat untuk kesehatan secara menyeluruh.
Referensi
Chungchunlam SM, Henare SJ, Ganesh S, Moughan PJ. Effect of whey protein and glycomacropeptide on measures of satiety in normal-weight adult women. Appetite 2014;78C:172-8.
Miller PE, Alexander DD, Perez V. Effects of whey protein and resistance exercise on body composition: a meta-analysis of randomized controlled trials. J Am Coll Nutr 2014;33:163-75.
Tang JE, Moore DR, Kujbida GW, et al. Ingestion of whey hydrolysate, casein, or soy protein isolate: effects on mixed muscle protein synthesis at rest and following resistance exercise in young men. J Appl Physiol 107: 987-992, 2009.
Mamerow MM, Mettler JA, English KL et al. Dietary Protein Distribution Positively Influences 24-h Muscle Protein Synthesis in Healthy Adults. J Nutr 2014.
Anand S, Khanal Sm, Marella C. (2013) Whey and whey products. In: Milk and Dairy Products in Human Nutrition (eds Y. Park & G. Haenlein), pp.477-497. John Wiley & Sons, Ltd., West Sussex, UK.
Fouillet H, Mariotti F, Gaudichon C, et al. Peripheral and splanchnic metabolism of dietary nitrogen are differently affected by the protein source in humans as assessed by compartmental modeling. J Nutr2002;132:125-33.
Hoffman JR, Falvo MJ. Protein – Which is Best? J Sports Sci Med 2004;3:118-30.
Kanda A, Ishijima T, Shinozaki F et al. Post-exercise impact of ingested whey protein hydrolysate on gene expression profiles in rat skeletal muscle: activation of extracellular signal-regulated kinase 1/2 and hypoxia-inducible factor-1alpha. Br J Nutr 2014;1-12.
Power O, Hallihan A, Jakeman P. Human insulinotropic response to oral ingestion of native and hydrolysed whey protein. Amino Acids. 2009;37:333–9.
Leksrisompong P, Gerard P, Lopetcharat K, Drake M. Bitter taste inhibiting agents for whey protein hydrolysate and whey protein hydrolysate beverages. J Food Sci 2012;77:S282-S287.
#laparmata #junkfood #protein #lifestyle #isagenix #ibc #isabodychallenge #celfitbali #celfitindo #celfitindonesia #celfitjakarta #celfit #celebrityfitnesslipposunset
#celebrityfitnesslippoplazasunset #celebrityfitnessindonesia #transformation #healthylifestyle #healthyeating #stress #diet #dieting #dietplan #dietfood #stressed #stressrelief #antioxidants #antiaging #weightloss #turunberatbadan #wheyprotein #solutiontotransformlives #startyourlife #shake #proteinshake #diet #cbmeals #healthyfood #balidietcatering #dietbali #cateringsehat #cateringbali #bulking #cutting #bodycontest #dietfood #dietplan #dietcoach #makanansehat #cateringenak #salad #saladbuah #saladsegar #saladBali #healthyfood #fitnessfirst #ff #caffeine #kafein #coffee #kopi #tea #teh #greentea #tehhijau #slimmingtea #slimming #detox #muscle #fatloss #musclegain #bodyfat #visceralfat
Kommentare