Untuk mendapatkan tim pemain sepak bola yang dapat bermain secara internasional, para pemain membutuhkan latihan keras baik dari sisi pertahanan maupun penyerangan, luka yang didapat pun menjadi pendorong semangat, dan mereka harus membuktikan mereka lebih baik daripada yang lain.
Ketika bakat dan latihan merupakan peran penting dalam menjaga kinerja atlit, status gizi memegang peranan yang tidak kalah pentingnya menjaga kinerja para atlit. Memberikan bahan bakar yang tepat untuk tubuh Anda dapat berarti memberikan perbedaan antara membetuk tim atau hanya duduk di bangku.
Gizi memegang peranan penting dalam kinerja tim, dan membutuhkan bimbingan dari ahli gizi atau dokter sehingga mendapatkan wawasan yang tepat mengenai makanan apa yang paling tepat tergantung tujuan masing-masing. Para tenaga kesehatan profesional ini seringkali menggunakan semua sumber yang ada termasuk strategi hidrasi, waktu makan dan tambahan gizi sebelum dan sesudah latihan.
Sebagai contoh Piala Dunia yang berlangsung di Brasil dimana Brasil mempunyai iklim tropis yang mirip dengan Indonesia, cuaca panas dan lembab sehingga para pemain membutuhkan hidrasi yang tepat untuk menjaga kinerja mereka. Orlando Laitano, Ph.D., seorang profesor di Federal University of Sao Francisco Valley di Brazil, pada konferensi gizi olah ragawan mengatakan bahwa hidrasi sangat penting sebelum pertandingan dimulai. Seringkali pemain mengalami dehidrasi dan kinerja mereka yang mengalami penderitaan karena mereka berusaha menjaga dengan cakupan berlebihan. Dehidrasi dengan kadar air hanya 2% dari berat tubuh membuktikan terganggunya ketrampilan para pemain sepak bola termasuk kemampuan berlari jarak pendek dan menggiring bola. Untuk mengatasi kondisi dehidrasi, Laitano merekomendasikan pemberian informasi ke para pemain untuk minum sepanjang hari, strategi rehidrasi masing-masing bergantung berat badan dan mengkonsumsi minuman yang kaya elektrolit.
Sebagai tambahan, banyak pemain yang beralih ke kafein (baik dalam bentuk pil, kopi atau minuman penambaha energi) untuk tetap tampil dalam permainan mereka. James Morton, konsultan gizi dari Liverpool Football Club, mengatakan bahwa kafein dapat bermanfaat secara ergogenik bagi pemain sepak bola yang menghasilkan perbaikan kognitif, fisik dan kinerja secara teknis. Penelitian menunjukan bahwa asupan 2 sampai 6 g/kgbb sudah ideal dan harus dikonsumsi 45 – 60 menit sebelum melakukan olah raga dengan intensitas tinggi. Morton juga menyarankan asupan kafein sebelum melakukan pelatihan untuk mengembalikan perbaikan dan menjaga kinerja.
Pemulihan sangat penting bagi para atlit, terutama pemain sepak bola ketika tim mempunyai hanya sedikit waktu istirahat diantara permainan. Dokter di tim Barcelona Football Club, Daniel Medina, M.D., menyatakan bahwa hampir sepertiga cedera yang dialami para pfoesional sepak bola adalah cedera pada otot dan hal ini menyebabkan kehilangan kesempatan bermain selama 2 minggu. Komposisi tubuh adalah prediktor terbesar untuk risiko cedera – jika seorang pemain sepak bola memiliki lebih banyak lemak tubuh dan kurang berotot, risiko cedera semakin besar. Untuk mendukung komposisi tubuh yang optimal dan sintesis otot, Dr. Medina memastikan para pemainnya makan dalam jumlah yang cukup protein yang berkualitas, terutama dari sumber yang mempunyai banyak asam amino leucine seperti whey protein.
Intervensi gizi yang digunakan untuk meningkatkan kinerja atletik secara menyeluruh pada pemain sepak bola digunakan untuk olah raga dengan intensitas tinggi seperti bola basket, sepak bola dll. Dengan memberikan hidrasi yang tepat, dan juga menggunakan alat bantu ergogenik seperti kafein dan makan protein dengan jumlah yang tepat, Anda dapat bermain dengan sempurna.
Referensi
Sawka MN, Burke LM, Eichner EL et al. American College of Sports Medicine position stand: Exercise and fluid replacement. Med Sci Sports Exerc. 2007;39:377-390.
Burke L, Desbrow B. and Spriet L. (2013). Caffeine and Sports Performance. Human Kinetics: Champaign, IL.
Graham TE and Spriet LL. Metabolic, catecholamine and exercise performance responses to various doses of caffeine. J. Appl. Physiol. 1995;78: 867-874.
Nye NS, Carnahan DH, Jackson JC et al. Crawford. Abdominal Circumference is Superior to BMI in Estimating Musculoskeletal Injury Risk. Med Sci Sports Exerc. 2014 (Epub ahead of print).
van Loon, LJ. Leucine as a pharmaconutrient in health and disease. Curr Opin Clin Nutr Metab Care, 2012;15(1): 71-77.
#laparmata #junkfood #protein #lifestyle #isagenix #ibc #isabodychallenge #celfitbali #celfitindo #celfitindonesia #celfitjakarta #celfit #celebrityfitnesslipposunset
#celebrityfitnesslippoplazasunset #celebrityfitnessindonesia #transformation #healthylifestyle #healthyeating #stress #diet #dieting #dietplan #dietfood #stressed #stressrelief #antioxidants #antiaging #weightloss #turunberatbadan #wheyprotein #solutiontotransformlives #startyourlife #shake #proteinshake #diet #cbmeals #healthyfood #balidietcatering #dietbali #cateringsehat #cateringbali #bulking #cutting #bodycontest #dietfood #dietplan #dietcoach #makanansehat #cateringenak #salad #saladbuah #saladsegar #saladBali #healthyfood #fitnessfirst #ff #caffeine #kafein #coffee #kopi #tea #teh #greentea #tehhijau #slimmingtea #slimming #detox #muscle #fatloss #musclegain #bodyfat #visceralfat
Comments