top of page

Blog

Search
Writer's pictureReinaldo Handaya
Feb 14, 20183 min read

Menekan Stres untuk Menghadapi Proses Penuaan

Updated: May 6, 2018

Sedikit tekanan dibutuhkan untuk menjaga Anda tetap terjaga, aktif dan termotivasi. Namun ketika kita menghadapi masa-masa stres berkepanjangan, tubuh kita mulai merasa terbebani. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengetahui apa yang Anda rasakan dan mengapa hal itu muncul.



The Health Resource Network, sebuah LSM yang memutuskan untuk menyediakan waktu selama 4 minggu dalam peningkatan kesadaran akan bahaya stres dan memulai pola hidup sehat, pada tingkat nasional. Sebagai tambahan informasi bagaimana stres mempengaruhi kesehatan kita, suatu penelitian menunjukan adanya stres psikologis berkepanjangan dapat mengambil-alih hidup kita, bahkan pada tingkat seluler.


Kondisi kesehatan yang buruk, termasuk penuaan yang tidak dapat tidak dapat dipungkiri, dihubungkan dengan pemendekan telemores. Telomeres adalah topi penutup pada kromosom kita yang memungkinkan pembelahan dan replikasi sel yang sukses. Struktur inilah yang berada di garis pertahanan pertama untuk memperoleh kesehatan jangka panjang.


Presentasi penemuan dari University of California, San Francisco (UCSF), menambahkan adanya bukti bahwa stres psikologis mungkin mempercepat pemendekan telomeres, dan olah raga yang teratur dapat membantu mencegah proses tersebut. Sebagai tambahan, ada suatu penelitian yang telah dipublikasikan di PloS ONE, menyatakan bahwa depresi berkepanjangan berhubungan dengan semakin cepat berkurangnya panjang telomeres. Peneliti dari UCSF, termasuk penerima Nobel Laureate Elizabeth Blackburn, membandingkan 18 subjek dengan riwayat gangguan depresi mayor terhadap 17 subjek kontrol. Para peneliti mengukur panjang telomere dari leukosit (sel darah putih), juga mengukur kadar oksidatif stres dan penanda inflamasi.


Leukosit merupakan sel yang penting dalam fungsi kekebalan tubuh dan daya tahan terhadap sel patogen. Penulis melihat leukosit secara khusus untuk mengetahui bagaimana jalur perlindungan kita secara khusus dipengaruhi oleh stres psikologis.


Para peserta dengan riwayat gangguan depresi berkepanjangan memiliki telomeres yang lebih pendek. Selain itu, panjang telomeres berbanding terbalik dengan stres oksidatif dan inflamasi. Atau lebih tepatnya, semakin stres dan semakin banyak kerusakan sel, sama dengan semakin pendeknya telomeres.


“ inflamasi dan oksidasi yang berkepanjangan mungkin merupakan mekanisme dari depresi berkepanjangan yang menyebabkan pemendekan telomeres. ”

Hal ini menambahkan bukti dari fenomena yang telah diteliti sejak lama bahwa orang dengan depresi berkepanjangan mempunyai potensi besar untuk memiliki penyakit berkepanjangan dan kematian.


Hasil penelitian ini tidak bermaksud untuk menambah kecemasan Anda. Kita justru ingin menghindari stres yang berlebih. Jadi perhatikanlah, ada suatu hikmah diakhir artikel ini! Sederhananya, ketahui kegiatan sehari-hari yang membantu mengurangi stresor berkepanjangan dan menjaga tubuh tetap sehat.


Di bawah ini ada beberapa rutinitas harian yang dapat Anda lakukan jika Anda ingin menjaga leukosit, menghambat proses penuaan ataupun ingin pikiran yang lebih bersih, yang pernah dilakukan oleh pengikut kami di Facebook ataupun di Twitter :


  • Tina Bowers, “Makan sianglah di taman.” Benar, apa yang lebih santai daripada makan siang di taman! Lebih baik lagi, cobalah bertualang dan jangan lupa pakaian renang Anda,” saran Cerie Burke. Kevin Boulton juga menyarankan untuk bertualang di alam, “Hal pertama yang saya lakukan di pagi hari adalah minum Ionix Supreme yang membantu saya rileks (kami setuju, adaptogen membantu tubuh mengatasi stres). Hal lain yang saya lakukan adalah pergi ke pedesaan dengan istri saya.”

  • Lorri Hollingsworth, “meditasi dan tarik napas yang panjang… aaaahh!” Walaupun hal ini terlalu berlebihan, tetapi ternyata meditasi bukan hanya mengurangi stres dan mengurangi pemendekan telomeres, tetapi juga dikaitkan dengan citra diri yang positif, peningkatan kemampuan ingatan dan konsentrasi. Bahkan berdasarkan penelitian, meditasi dapat mengubah materi abu-abu di otak kita. 

  • “Tidur yang baik,” saran Juan Avila. Tanpa tidur yang baik, stres akan meningkat. Beberapa orang (Kathleen Morin, Rodney Bugg, Gregory Valiqutte, Karen Powers, Joanne Mikula, Barbara Badgley, Yossi Motrose dan Jamal Eriksson) menyatakan lakukanlah aktifitas fisik seperti jalan atau jogging, yoga, olah raga di gym, olah raga dengan bola ataupun karate. Bahkan Andrea Garrote mellaui Twitter mengatakan “Berkuda!” Berat badan yang sehat, jantung yang sehat dan juga sikap yang sehat adalah alasan untuk melakukan olah raga; bagaimanapun juga peningkatan aktifitas fisik menunjukan pengurangan akibat stres pada panjang telomeres. Perpanjang langkah Anda, dan mungkin saja akan memperpanjang kemampuan perlindungan terhadapa DNA.

  • Guruprasad Naik, “Bicara dengan teman dan dengarkan musik.”Benar, sosialisasi adalah salah satu pelepas stres yang sangat kuat, hal yang diketahui oleh Marion Moss; dia menyarankan “berenang atau bicara dengan orang-oarnga yang hebat.” Jika teman-teman tidak ada, pertimbangkan bagaimana Kristi O’Neill melepaskan stresnya “berjalan dengan binatang peliharaan, baca buku atau nonton film.”


Referensi


O’Brien. 2011. “Exercise May Prevent Impact of Stress on Telomeres, A Measure of Cell Health.” University of California, San Francisco (UCSF). April 4, 2011.


Wolkowitz OM, Mellon SH, Epel ES et al. Leukocyte telomere length in major depression: correlations with chronicity, inflammation and oxidative stress – preliminary findings. PLoS One 2011;6:e17837.


9 views0 comments

Comments

Commenting has been turned off.
bottom of page