top of page

Blog

Search
Writer's pictureReinaldo Handaya

Menurunkan Berat Badan dengan Cepat Menggunakan Shake

Updated: May 6, 2018

Penting untuk menurunkan berat badan dan menjaga berat badan yang sukses yaitu strategi makan harian yang membantu kepatuhan jangka panjang terhadap makanan sehat. Banyak orang melakukannya dengan cara yang salah.

Sebuah rencana diet yang ketat mungkin mudah dilakukan selama 1 atau 2 minggu, dan akan memberikan hasil yang baik. Tetapi tujuannya untuk kesuksesan jangka panjang maka suatu strategi harus dibantu dengan kepatuhan, fleksibilitas dan nutrisi yang baik menjadi hal yang terpenting. Karena jika suatu sistem diet tidak menyatu dengan kehidupan sehari-hari dapat dipastikan bahwa berat badan akan naik kembali, dan mungkin melebihi berat semula.


Apa yang berbeda dengan sistem Isagenix untuk menurunkan berat badan dengan hari Shake? Hari Shake adalah haridimana  dilakukan pembatasan kalori dengan mengganti 2 kali makan dengan IsaShake yang kaya nutrisi dan 1x makan makanan sehat sekitar 400 – 600 kalori.


Hari Shake sangat efektif dan unik dan karena memiliki alasan yang berdasarkan pada studi ilmiah mengenai kepuasan, metabolisme dan nutrisi.


Shakes yang Mengenyangkan


Jika rasa lapar menyerang 1 jam setelah menggunakan shake pengganti makanan, makan kesuksesan mungin sulit diraih. Tetapi, karena protein merupakan pemuas rasa lapar sehingga menjadi favorit pada strategi penurunan berat badan dan pemeliharaan berat badan. Penelitian menunjukkan bahwa asupan protein yang optimal, sumber dan waktu yang tepat merupakan hal penting bukan hanya untuk memuaskan rasa lapar, tetapi juga untuk membangun otot dan membakar lemak(1-3).


IsaShake menyediakan 16 atau 24 g protein, dimana masing – masing memberikan rasa kenyang dan sintesis protein otot yang memuaskan setiap kali dikonsumsi (4). Pola makan ini berbeda secara signifikan dengan jumlah asupan protein yang biasa di asup oleh kebanyakan orang – seluruhnya atau kebanyakan karbohidrat setiap sarapan, tinggi karbohidrat dengan sedikit protein setiap makan siang, dan akhirnya berlebihan protein pada makan malam. Data yang diambil dari survei di Ameriksa memastikan hal ini dengan menunjukkan bahwa orang dewasa mengonsumsi protein 3x lebih banyak pada saat makan malam dibandingkan sarapan(5).


Bukan hanya jumlah protein yang menjadi masalah. Jenis protein juga memegang peranan penting. Ketika kita berbicara tentang sumber protein, tidak ada protein yang memiliki dukungan ilmiah yang menunjukkan kepuasan, pembangunan otot, dan pembakaran lemak yang lebih baik dibanding dengan protein whey(6-8). Ini dikarenakan protein whey secara alamiah memiliki konsentrasi asam amino rantai cabang (BCAA) tertinggi yang cepat dicerna dan diserap. Protein whey banyak terdapat di dalam IsaShake, walaupun tetap menggabungkan dengan sedikit kasein yang mengenyangkan karena kasein adalah protein yang lambat dicerna(9).


Indeks Glikemik yang Rendah


Satu hal yang juga berkontribusi terhadap rasa kenyang adalah serat, lemak dan karbohidrat. Karbohidrat, yang biasa dikhawatirkan ketika memikirkan indeks glikemik atau beban glikemik. Tetapi, kombinasi protein, serat dan lemak, juga mempengaruhi respon glikemik dari keseluruhan makanan. Penelitian menunjukkan bahwa diet jangka panjang yang terdiri dari makanan rendah glikemik dimana makanan bukan hanya membantu menurunkan berat badan saja(10), tetapi juga menurunkan penanda penyakit yang terkait dengan obesitas seperti C-reactive protein dan juga meningkatkan dengan sangat baik penanda kesehatan(11-12). Karena IsaShake memiliki kandungan yang seimbang dari protein (16-24g), karbohidrat (17-18g), serat (3-4g) dan lemak (4g), dimana mereka rendah glikemik, yang telah divalidasi melalui pemeriksaan klinis.


Kaya Nutrisi


IsaShake juga menyediakan nutrisi lain yang biasanya kurang dalam makanan sehari-hari kita. Suatu badan di Amerika yang terkait dengan makanan (USDA) terus menemukan bukti bahwa kebanyakan orang dewasa kekurangan nutrisi penting termasuk serat, kalsium, dan vitamin D, kekurangan yang menjadi masalah kesehatan masyarakat(13).


IsaShake cocok dengan deskripsi padat nutrisi dimana memberikan 3-4g serat , dengan sekitar 30% dan 80% kalsium dan vitamin D yang sesuai dengan AKG, selain vitamin dan mineral lainnya. Selain itu sepertinya hampir tidak mungkin ada makanan biasa yang sebanding dengan IsaShake yang kaya nutrisi dan hanya memberikan 170-255 kalori saja, yang mengamini arti “nutrisi maksimal dalam kalori yang minimal.”


Fleksibilitas


Meskipun rencana makan disarankan pada hari Shake Isagenix, terutama ketika tujuannya adalah menurunkan berat badan, kehebatan sesungguhnya adalah fleksibilitas dari hari Shake yang membuatnya dapat dipergunakan untuk jangka panjang. Ketika mengikuti saran jadwal hari Shake, terkaan dan usaha dalam membuat makanan sehat harian datang dari mencampurkan air, es dan menggabungkan shake di blender atau gelas shaker. Makanan ketiga memberikan rasa puas dengan makan makanan keseluruhan dan fleksibilitas dalam memilih jenis makanan.


Ketika berat badan turun dan tujuan berubah ke arah pemeliharaan berat badan, hari Shakeberlangsung lebih menggembirakan. Orang sering menggunakan IsaShake untuk mengganti 1 kali makan dalam 1 hari, atau mengganti 2x makan dalam 2 hari dalam 1 minggu. IsaShake dapat dengan mudah digabungkan dengan regimen makanan lain sebagai makanan yang terbukti mengenyangkan dan memberi nutrisi.


Hari Shake menjadi pusat untuk kesuksesan penurunan berat badan dengan sistem Isagenix dan dapat dengan mudah dimodifikasi untuk membantu memelihara berat badan. Singkatnya, shakememberikan rutinitas yang mudah diterapkan, memberikan nutrisi tepat dengan jumlah yang seusai dan memberikan fleksibilitas nyata.


Referensi

  1. Soenen S, Westerterp-Plantenga MS. Proteins and satiety:      implications for weight management. Curr Opin Clin Nutr Metab Care. 2008      Nov;11(6):747-51.

  2. Pasiakos SM et al. The effects of protein supplements on muscle      mass, strength, and aerobic and anaerobic power in healthy adults: a      systematicreview. Sports Med. 2014 Aug 29. [Epub ahead of print]

  3. Layman DK et al. A reduced ratio of dietary carbohydrate to      protein improves body composition and blood lipid profiles during weight      loss in adult women. J Nutr 2003, 133:411–417.

  4. Mamerow MM et al. Dietary protein distribution positively      influences 24-h muscle protein synthesis in healthy adults. J Nutr. 2014      Jun;144(6):876-80.

  5. USDA Agricultural Research Service. Energy intakes: percentages      of energy from protein, carbohydrate, fat, and alcohol, by gender and age,      what we eat in America, NHANES 2009-2010. 2012. Available from      http://www.ars.usda.gov/main/site_main.htm?modecode=80-40-05-30

  6. Chungchunlam SM et al. Effect of whey protein and      glycomacropeptide on measures of satiety in normal-weight adult women. Appetite      2014;78C:172-8.

  7. Miller PE, Alexander DD, Perez V. Effects of whey protein and      resistance exercise on body composition: a meta-analysis of randomized      controlled trials. J Am Coll Nutr 2014;33:163-75.

  8. Tang JE et al. Ingestion of whey hydrolysate, casein, or soy      protein isolate: effects on mixed muscle protein synthesis at rest and      following resistance exercise in young men. J Appl Physiol 107:      987-992, 2009.

  9. Marsset-Baglieri A et al. Milk protein fractions moderately extend the duration of      satiety compared with carbohydrates independently of their digestive      kinetics in overweight subjects. Br J Nutr. 2014 Aug      28;112(4):557-64.

  10. Thomas DE et al. Low glycaemic index or low glycaemic load      diets for overweight and obesity. Cochrane Database Syst Rev. 2007      Jul 18;(3):CD005105

  11. Schwingshackl L, Hoffmann G. Long-term effects of low glycemic      index/load vs. high glycemic index/load diets on parameters of obesity and      obesityassociated risks: a systematic review and meta-analysis. Nutr      Metab Cardiovasc Dis. 2013 Aug;23(8):699-706.

  12. Livesey G et al. Glycemic response and health–a systematic      review and meta-analysis: relations between dietary glycemic properties      and health outcomes. Am J Clin Nutr. 2008 Jan;87(1):258S-268S.

6 views0 comments

Comments


Commenting has been turned off.
bottom of page